Menunjukkan Jalur Karier yang Potensial
Jika karyawan Anda stagnan dalam satu pekerjaan terlalu lama, mereka mungkin mencari pekerjaan lain di mana mereka bisa mengembangkan kariernya. Sebagian besar karyawan ingin meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dan menjajaki potensi karier. Menunjukkan kepada karyawan jalur karier yang terproyeksikan dapat memberi mereka arah dan tujuan dalam bekerja.
Anda harus menunjukkan kepada karyawan Anda jalur maupun jenjang karier yang jelas. Bagaimana mereka bisa naik dari posisi mereka saat ini? Atau, mungkin karyawan Anda bisa mendapatkan lebih banyak tanggung jawab di posisi mereka saat ini. Apa pun itu, beri tahu karyawan Anda bagaimana mereka bisa meningkatkan kompetensi dan perannya.
Anda dapat membantu karyawan berkembang di sepanjang jalur karier mereka. Berikan mereka pelatihan dengan merekomendasikan cara untuk kompeten. Anda juga dapat memberikan kesempatan pelatihan kepada karyawan. Beri mereka kesempatan untuk mempelajari keterampilan baru dan mempraktikkannya.
Baca Juga : Leader Wajib Tahu, Ini 6 Karakteristik Pemimpin yang Efektif
Itulah penjelasan singkat mengenai pengertian, dampak, serta cara mengatasi turnover karyawan. Jika ingin merencanakan bisnis dengan mumpuni, tak perlu khawatir. Kini RuangKerja telah memiliki pelatihan yang mendukung suksesnya penerapan cara mengatasi turnover yang tinggi di perusahaan Anda. Karena RuangKerja dilengkapi dengan fitur-fitur berikut:
Berbagai perusahaan telah bergabung dengan RuangKerja, kini giliran Anda! Tunggu apalagi?
Matriano, Joeffri. 2018. Serious Effects of Employee Turnover (online). Link: https://www.linkedin.com/pulse/serious-effects-employee-turnover-joeffri-matriano/ (Accessed: 28 August 2022)
Philips, Jack J. 2004. Managing Retention: A Strategic Accountability Approach [online). ROI Institute. Link: https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.460.4227&rep=rep1&type=pdf (Accessed: 28 August 2022)
Kappel, Mike. 5 Ways To Reduce Employee Turnover (online). Forbes. Link: https://www.forbes.com/sites/mikekappel/2017/08/09/5-ways-to-reduce-employee-turnover/?sh=71b95ee85001 (Accessed: 28 August 2022)
Mengurangi Produktivitas
Ketenangan tim adalah kunci untuk produktivitas yang stabil. Pergantian karyawan yang terus-menerus menciptakan kekacauan dan menurunkan efisiensi. Karyawan baru memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan tugas-tugas pekerjaan, mengakibatkan penurunan produktivitas selama periode adaptasi.
Apa Penyebab Terjadinya Employee Turnover?
Banyak studi meneliti tentang employee turnover setiap tahunnya dan semua menunjuk ke penyebab yang sama. Karyawan resign untuk mencari yang lebih; dalam hal gaji dan keuntungan yang didapat lebih baik, untuk mengejar karir mereka, mendapatkan work-life balance yang lebih baik, dan karena manajer mereka tidak efektif. Jika seorang karyawan melihat rumput tetangga lebih hijau, pasti dia akan tertarik untuk mendatanginya.
Banyak kekurangan ini bisa diklasifikasikan di bawah budaya perusahaan yang melibatkan value perusahaan, kesempatan berkarir, kompensasi dan benefit, work-life balance, dan efek dari kepemimpinan senior. Retensi bisa diprediksi oleh budaya, gaji, dan perilaku karyawan yang menetap di peran yang sama untuk waktu yang sangat lama.
Tinjau Deskripsi Pekerjaan Anggota Tim
Setiap kuartal, dua kali setahun atau setahun sekali, pastikan Anda bertemu dengan anggota tim untuk membahas deskripsi pekerjaan terbaru mereka dan membandingkannya dengan tanggung jawab dan tujuan yang sedang mereka kerjakan. Kemudian, perbarui deskripsi pekerjaan agar lebih akurat mewakili apa yang dilakukan anggota tim, yang juga dapat membantu organisasi menentukan paket gaji dan tunjangan yang lebih baik yang secara akurat mewakili nilai anggota tim.
Rekrut Kandidat yang Tepat Sejak Awal
Hal ini dipercaya oleh para rekruter sebagai salah satu cara yang ampuh untuk mengurangi tingkat turnover karyawan.
Tidak hanya mewawancara kandidat secara ketat namun pastikan bahwa mereka memiliki kemampuan yang kita butuhkan dengan proses onboarding yang efektif pula.
Sehingga mereka mampu sejalan dengan budaya perusahaan, atasan, dan rekan kerja mereka.
Baca juga: Memahami Basic HR Management, Bagaimana Pengelolaan yang Praktis?
Tawarkan Metode Kerja yang Fleksibel
Memberikan fleksibilitas dalam metode kerja bisa menjadi daya tarik bagi banyak karyawan, terutama generasi muda. Pertimbangkan untuk mengadopsi kebijakan kerja fleksibel, seperti mengatur jadwal kerja yang bisa disesuaikan.
Karyawan pun bisa mencapai work-life balance sehingga mereka lebih puas dan termotivasi untuk tetap bekerja di tempat kerjamu.
Baca juga: 15 Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan
Beli Akses ke Platform Pengembangan atau Pembelajaran Profesional
Jika organisasi Anda memiliki dana untuk mengembangkan program pelatihan, pertimbangkan untuk bermitra dengan platform pengembangan profesional tepercaya yang menyediakan course, penilaian, dan bahkan sertifikasi bagi anggota tim Anda. Membayar untuk layanan ini akan mengurangi atau menghilangkan tanggung jawab fiskal anggota tim, yang dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas. Jika organisasi Anda tidak dapat mendanai platform ini, pertimbangkan untuk mencari sumber daya yang dapat Anda rekomendasikan kepada anggota tim Anda.
Jangan melupakan soft skill
Kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah adalah skill penting yang harus dimiliki oleh karyawan. Perusahaan sebaiknya berfokus pada pencarian kandidat yang memiliki kreatifitas, persuasi, kemampuan beradaptasi, dan kecerdasan emosional.
Meningkatkan keterlibatan karyawan
Karyawan yang terlibat dalam berbagai diskusi dan bahkan pengambilan keputusan bisnis akan merasa ‘dianggap’ sehingga dapat meningkatkan ‘rasa saling memiliki’ terhadap perusahaan. Mereka membutuhkan interaksi sosial dan reward. Pengakuan dan penghargaan atas kinerja mereka dari atasan juga dapat meningkatkan engagement mereka. Perusahaan juga sebaiknya mendukung hal-hal dan memfasilitasi wadah bagi karyawan untuk terus tumbuh dan berkembang.
Berikan perhatian terhadap engagement karyawan
Sangat penting untuk memantau engagement karyawan karena engagement karyawan yang tinggi dapat menekan laju employee turnover. Engagement dipengaruhi oleh beberapa hal, tapi faktor pendukung terbesarnya adalah hubungan antara karyawan dengan manajernya. Selain itu, survei tentang engagement karyawan dan focus group discussion adalah langkah sempurna untuk memulai; memberi kesempatan kepada pihak manajemen untuk mengevaluasi hasilnya dan memberikan aksi nyata.